Sunday, August 8, 2010
Become nature..

Kembali ke semula, ialah tujuan hidup yang sederhana.
Bila anda selalu sibuk dengan jejak kehidupan kota marilah kita tenangkan hati dan merenungkan segalanya.
Maka hati kita akan kembali ke diriku yang semula itu.
Tiap saat penuh dengan kesibukan yang harus dihadapi, diriku muak akan ini.
Kembali ke hati yang sebenarnya, merasakan bahwa dunia ini begitu sederhana.
Semua ini bermula dari ketamakan manusia.
Bila kita belajar lebih bijaksana maka segala penderitaan tidak akan mengelilingi diriku.
Bila segala kebencian di balas kebencian diriku akan hidup begitu susah.
Diriku membaca sutra dharma, terdapat suatu bagian yang tertera sebagai berikut:
Buddha pernah bersabda:
Satu jalan mengarah keuntungan duniawi,
Sementara jalan lainnya yang terpisah mengarah ke Pantai seberang Kebijaksanaan.
Para siswa-Ku.
Jika engkau menghormati Buddha sebagai gurumu, janganlah mendambakan keuntungan-keuntungan duniawi.
Engkau seharusnya menjauhkan dirimu dari jalan nafsu yang tak pernah berakhir itu.
Tak peduli seberapa lama kehidupan kita,
kita hanya dapat hidup pada momen saat ini.
Tak peduli seberapa luas dunia ini.
kita hanya dapat berdiri di tempat kita berada saat ini.
Tak peduli seberapa banyak jalan yang ada di dunia ini.
kita hanya dapat berjalan di jalan yang kita lalui saat ini.
Kita tidak mampu hidup pada masa lalu,
masa kini, dan masa depan pada saat yang bersamaan.
Kita juga tidak dapat berdiri di sini dan di situ, di tempat ini dan tempat itu, pada saat yang sama.
Tidaklah mungkin bagi dua kaki kita untuk menapaki dua jalan yang berbeda pada saat yang sama.
Apalagi tujuan dua jalan itu sangat berlawanan dalam arah dan tingkatan kesadarannya.
Lahir sebagai manusia dengan gagasan, pemikiran, dan kesadaran diri, adalah wajar bagi kita untuk mencapai kebahagiaan pribadi.
Namun, apakah kebahagiaan yang paling menguntungkan dan bertahan lama bagi kita?
Sebelum manusia menyadari apakah kebahagian abadi itu,
kita biasanya mengejar kebahagian pribadi, dan rangsangan indah untuk mencapai kepuasan nafsu pribadi di dunia ini.
Akan tetapi, Buddha mengajarkan kita:
"Ketika seseorang mencari kebahagiaan dari nafsu-nafsu duniawi, kebahagiaan ini menjadi sumber penderitaan.
Manusia tidak dapat mencapai kepuasan dari nafsu, karena nafsu kita selalu semakin membesar setelah mereka terpuaskan.
Oleh karena itu, kita tidak akan pernah mampu memenuhi lubang nafsu tanpa dasar ini.
Hanya pengejaran kepuasan batinlah yang merupakan jalan menuju sukacita sejati batin sepenuhnya berbeda dari jalan yang menuju ke keuntungan duniawi.
Semua yang mencari keuntungan pribadi di Pantai seberang adalah makhluk-makhluk awam.
Mereka yang bergerak menuju Pantai seberang untuk mencapai kesempurnaan spiritual adalah para pengembang batin.
Orang-orang tercerahkan yang telah mencapai Pantai seberang dan mencapai keselamatan spiritual sepenuhnya adalah para Buddha.
message left at 8/08/2010 03:27:00 PM